Abstract
This research aims to analyze youth participation in the Sekaa Teruna Teruni Pancaka Putra fundraising activity program. This research uses a qualitative approach with descriptive methods, data collection techniques are carried out by means of interviews, observation and documentation. The research subjects were seven people, namely one chairman of Sekaa Teruna Teruni, five youth of Sekaa Teruna Teruni and one community figure. The data analysis technique was qualitative descriptive with the following stages: data collection, data reduction, presentation and drawing conclusions. The results obtained in the research are (1) youth participation in the Sekaa Teruna Teruni Pancaka Putra fundraising activity program seen from the program management aspect using four stages of participation in accordance with the theory put forward by Cohen and Uphoff, namely participation in decision making, participation in implementation , participation in benefit taking, and participation in evaluation. (2) factors that hinder youth participation in the Sekaa Teruna Teruni Pancaka Putra fundraising activity program are the large number of youth who migrate outside the region and the lack of motivation and self-confidence to socialize. Meanwhile, supporting factors are the existence of binding sanctions and self-awareness of one's responsibilities.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis partisipasi pemuda dalam program kegiatan penggalangan dana Sekaa Teruna Teruni Pancaka Putra. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian berjumlah tujuh orang yakni satu ketua Sekaa Teruna Teruni, lima pemuda Sekaa Teruna Teruni dan satu tokoh masyarakat. Teknik analisis data adalah deskriptif kualitatif dengan tahap sebagai berikut: pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian adalah (1) partisipasi pemuda dalam program kegiatan penggalangan dana Sekaa Teruna Teruni Pancaka Putra dilihat aspek pengelolaan program menggunakan empat tahap partisipasi sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Cohen dan Uphoff yaitu partisipasi dalam pengambilan keputusan, partisipasi dalam pelaksanaan, partisipasi dalam pengambilan manfaat, dan partisipasi dalam evaluasi. (2) faktor yang menghambat partisipasi pemuda dalam program kegiatan penggalangan dana Sekaa Teruna Teruni Pancaka Putra yaitu banyaknya pemuda yang merantau ke luar daerah serta kuragnya motivasi dan rasa percaya diri untuk bersosial. Sedangkan faktor yang mendukung yaitu adanya sanksi yang mengikat serta kesadaran diri akan tanggung jawab yang dimiliki.
Kata Kunci: Partisipasi, Penggalangan Dana, Sekaa Teruna Teruni
References
- Adi, I. R. (2003). Pemberdayaan, pengembangan masyarakat dan intervensi komunitas: (pengantar pada pemikiran dan pendekatan praktis). Lembaga Penerbit, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
- Adi, Isbandi Rukminto. 2001. Pemberdayaan, Pengambangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
- Afifuddin,B.A.S.,&Saebani,B.A.(2009).Metodologipenelitian kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
- Agustin, Y., & Sukmana, H. (2023). Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Desa Melalui Karang Taruna di Pemerintahan Desa Tropodo Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 10(2), 438-454.
- Ardhana, I Ketut. (2020). Pemetaan Tipologi dan Karakteristik Desa Adat di Bali. Denpasar: Cakra Media Utama.
- Atmadja, Bawa. N. (1996). Sumber Konflik pada Desa Adat Multitnik di Kabupaten Buleleng. Dalam Media Komunikasi FPIPS, 3(1), April 2004.
- Aziz, M. L. (2019). Problematika Partisipasi Pemuda dalam Kegiatan Sosial Keagamaan (Studi Kasus di Dusun Babadan Desa Balegondo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan) (Doctoral dissertation, IAIN Ponorogo).
- Dwiningrum, S. I. A. (2011). Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. Pustaka Pelajar.
- Furlong, Andy. (2012). Youth Studies: An Introduction. London: Routledge. Ndaraha. (1983). Partisipasi Masyarakat Desa dalam Pembangunan di Beberapa Desa. Jakarta: Yayasan Karya Dharma, IIP.
- Hertanti, S. (2019). Pelaksanaan Program Karang Taruna dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan Di Desa Cintaratu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 4(4), 69-80.
- Kalesaran, F. (2015). Partisipasi dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan Kelurahan Taas Kota Manado. Jurnal Ilmiah Society, 1(15), 56-73.
- Kariadi, K. (2020). Eksistensi Karang Taruna sebagai Sarana Pengembangan Minatdan Bakat Pemuda Desa Bakan Kecamatan Janapria Kabupaten LombokTengah (Doctoral dissertation, Universitas_Muhammadiyah_Mataram).
- Mahendra, I. K. A. (2016). Optimalisasi Peran Sekaa Teruna Teruni (Organisasi Kepemudaan Berbasis Kearifan Lokal di Bali) dalam Mendukung Terwujudnya Sistem Tata Kelola Pemerintah Desa yang Baik melalui Gerakan “STT Kawal Desa”. Fakultas Hukum Universitas Udayana.
- Peran, K. T. (2019). Peran Karang Taruna dalam Meningkatkan Aktivitas Kepemudaan di Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda.
- Peraturan Menpora RI No.0059 Tahun 2013 tentang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda.
- Salam, M. R. (2010). Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas Permukiman di Kawasan Pusat Kota Palu. Jurnal ruang, 2(2), 8-23.
- Sawitri, N., & Kisworo, B. (2014). Partisipasi Pemuda dalam Program Karang Taruna Desa (Studi pada Pemuda di Dusun Kupang Kidul Desa Kupang Kecamatan Ambarawa). Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 3(2).
- Slamet,Y.(1994).Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: UNS Press.
- Sudibyo, Lies dkk. (2013). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: Andi Offset. Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
- Sugiartha, Wayan. (2014). Harmonisasi, Integrasi Desa Pakraman dengan Desa Dinas yang Multietnik dan Multiagama menghadapi Pergeseran, Pelestarian, dan Konflik di Bali. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 3(2), 447-449.
- Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
- Sumarta, I Ketut. (2019). “Penguatan Desa Adat di Bali.” Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional tentang Penguatan Desa Adat di Bali Menuju Bali Era Baru.
- Suprijanto. (2007). Pendidikan Orang Dewasa Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.
- Surpha, I. W. (2003). Eksistensi Desa Adat dan Desa Dinas di Bali. Pustaka Bali Post.
- Suryana, Sawa. (2010). Pemberdayaan Masyarakat. (tidak diterbitkan)
- Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 2009 tentang Organisasi Kepemudaan.
- Usnan, U. (2021). Meningkatkan Peran Pemuda dalam Pembangunan Lingkungan Melalui Tugas sebagai Ketua RT. Transformatif: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 87-100.
- Wantu, S. M., Djaafar, L., & Sahi, Y. (2021). Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Dasar di Desa Kaliyoso Kecamatan Dungalio Kabupaten Gorontalo. Jurnal Abdidas, 2(2), 407-410.
- Wenti. (2013). Eksistensi Karang Taruna dalam Aktivitas Kepemudaan (Studi Kasus di Desa Gunawan Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana Tidung). (tidak diterbitkan)
- Wibisono, C. (1989). Anatomi dan Profil Konglomerat Bisnis Indonesia. Jakarta: Management dan Usahawan Indonesia.
- Widiyasari, N. K. T. U., & Suarya, L. M. K. S. (2022). Hubungan Rasa Memiliki Pada Organisasi dan Konformitas dengan Partisipasi Perempuan dalam Sekaa Teruna Teruni di Bali. Jurnal Psikologi Udayana, 9(1), 94-104.
- Windia, W. P & Sudantra, K. (2006). Pengantar Hukum Adat Bali. Denpasar: Lembaga Dokumentasi dan Publikasi Fakultas Hukum Universitas Udayana.
- Yulianti, Y. (2012). Analisis Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan Di Kota Solok. Padang: Universitas Andalas.