Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
Published: 2024-05-30

Komodifikasi Tradisi Omed-Omedan Banjar Kaja Desa Adat Sesetan Kota Denpasar

Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Commodification of tradition Omed-omedan tradition globalization

Abstract

This study aims to provide a comprehensive overview of the commodification process based on community initiatives, accompanied by complete information regarding the timeline and involvement of the actors. The form of commodification in this tradition is packaged in the form of a festival and the addition of cultural attractions and "peken paiketan" as attractions and added value in the festival's implementation. The process of commodification of the Omed-omedan tradition takes place in three stages: planning, preparation, and execution. The planning stage is related to the role of youth as initiators of the commodification of Omed-omedan into a festival form; they are also actively communicating the idea to traditional figures to obtain approval and support. The preparation stage involves facilitators, actors responsible for supporting festival activities from organizing work assignments, resource management to stakeholder negotiation. The facilitators involved include the traditional elders of Banjar Kaja Sesetan, the village chief of Sesetan Traditional Village, the Denpasar City Government, and sponsors. The execution stage involves all actors, especially the Banjar Kaja Sesetan community, STT, village security personnel, city government, media partners, and sponsors.

Abstrak

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran utuh terkait proses komodifikasi tradisi yang berlangsung atas dasar inisasi masyarakat disertai dengan informasi lengkap terkait linimasa dan keterlibatan para aktor. Bentuk komodifikasi dalam tradisi ini yakni dikemas dalam bentuk festival serta penambahan atraksi budaya dan peken paiketan sebagai daya tarik dan nilai tambah dalam pelaksanaan festival. Proses komodifikasi tradisi Omed-omedan berlangsung dalam tiga tahapan yakni tahap perencanaan, persiapan dan eksekusi. Tahap perencanaan berkaitan dengan peran pemuda sebagai inisiator komodifikasi Omed-omedan menjadi festival, mereka juga aktif mengkomunikasikan ide tersebut kepada tokoh adat untuk mendapat persetujuan dan dukungan. Tahap persiapan berkaitan dengan fasilitator yakni aktor-aktor yang bertugas untuk mendukung kegiatan festival mulai dari penyusunan pembagian kerja, pengelolaan sumber daya hingga negosiasi stakeholder. Adapun fasilitator yang terlibat yakni prajuru adat Banjar Kaja Sesetan, Bendesa Desa Adat Sesetan, Pemerintah Kota Denpasar dan pihak sponsor. Tahap eksekusi melibatkan seluruh aktor khususnya masyarakat Banjar Kaja Sesetan, STT, pihak keamanan dari desa maupun pemerintah kota, media partner dan sponsor.

Kata Kunci: Komodifikasi tradisi, Tradisi Omed-omedan, globalisasi.

References

  1. Abubakar, R. (2021). Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga.
  2. Cahyadinata, I. P. (2013). Perspektif Sosio-Budaya Dan Religius Terhadap Tradisi Med-Medan Di Banjar Kaja, Desa Pekraman Sesetan, Kota denpasar, Bali. Artikel Skripsi Universtias Pendidikan Ganesha, 1-13.
  3. Choiriyah, R. (2019). Komodifikasi Hijab Pada SZ Mode Management Di Kota Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
  4. Denpasar, B. P. (t.thn.). MUSRENBANGDA 2008. Dipetik Maret 16, 2024, dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Denpasar: https://www.bappeda.denpasarkota.go.id/artikel/musrenbangda-2008
  5. Denpasar, D. P. (t.thn.). SANUR VILLAGE FESTIVAL. Dipetik Maret 16, 2024, dari Dinas Pariwisata Kota Dnepasar: https://www.pariwisata.denpasarkota.go.id/berita/sanur-village-festival
  6. Denpasar, S. D. (t.thn.). Walikota Jaya Negara Buka Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival 2023. Dipetik Maret 16, 2024, dari Sekretariat Daerah Kota Denpasar: https://www.setda.denpasarkota.go.id/berita/walikota-jaya-negara-buka-sesetan-heritage-omed-omedan-festival-2023
  7. Denpasar, S. D. (t.thn.). Walikota Jaya Negara Buka Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival 2024. Dipetik Maret 16, 2024, dari Sekretariat Daerah Kota Denpasar: https://www.setda.denpasarkota.go.id/berita/walikota-jaya-negara-buka-sesetan-heritage-omed-omedan-festival-2024
  8. Hakam, S. (2016). Ringkasan Hasil Penelitian Komodifikasi Agama-Agama Di Koera Selatan. Jurnal Kajian Wilayah, 7(2), 159-168.
  9. I Wayan Suca Sumadi, I. G. (2013). Tradisi Nyongkol Dan Eksistensinya Di Pulau Lombok. Denpasar: Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali.
  10. Jayadi, S. (2022). Konsep Dasar Sosiologi Budaya: Definisi dan Teori. Yogyakarta: Pustaka Egaliter.
  11. Kamajaya, G. (2020). Sosiologi Masyarakat Bali: Bali Dulu Dan Sekarang. MASA: Journal of History, 42-54.
  12. Lazuardi, I. N. (2021). Komodifikasi Tradisi Omed-Omedan. Jurnal Nawala Politika, 1(2), 1-10.
  13. Lodra, I. N. (2016). Komodifikasi Makna Tenun Gringsing Sebagai "Soft Power" Menghadapi Budaya Global. Jurnal Kajian Bali, 6(1), 211-222.
  14. Mahadewi, N. M. (2018). Med-medan: Antara Tradisi dan Pertunjukan. 1.
  15. Mahadewi, N. M. (2023, Oktober 6). Unud Repository. Diambil kembali dari Universitas Udayana: https://erepo.unud.ac.id/id/eprint/22268/1/76ee0747b37a93c666b01dbae3e02d2e.pdf
  16. Manggaga, I. P. (2018). Komodifikasi Konten Televisi Dalam Perspektif Ekonomi Politik Media. Jurnal Taglibh, 19(2), 257-276.
  17. Moleong, L. J. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  18. Munggah, I. M. (2008). Med-Medan Tradisi Unik Dari Sesetan. Denpasar: Pustaka Bali Post.
  19. Polri, H. (t.thn.). Tugas & Fungsi Tugas, Fungsi dan Kewenangan Polri. Dipetik Maret 16, 2024, dari Divisi Humas Polri: https://humas.polri.go.id/profil/tugas-fungsi/
  20. Prakoso, B. (2020). Komodifikasi Ramadan & Covid-19 Dalam Iklan Telkomsel Edisi "Terus Jalankan Kebaikan". Jurnal Humaniora, 20(1), 96-105.
  21. Sindhunata. (2019). Teori Kritis Sekolah Frankfurt. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  22. Siswadi, G. A. (2020). Tradisi Med-Medan Di Banjar Kaja Desa Adat Sesetan, Kota Denpasar Bali Dalam Perspektif Filsafat Nilai Max Scheler. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
  23. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
  24. Sugiyono. (2013). Medote Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

How to Cite

Saskita, I. N. U. S. A., Arjawa, I. G. P. B. S., & Kamajaya, G. (2024). Komodifikasi Tradisi Omed-Omedan Banjar Kaja Desa Adat Sesetan Kota Denpasar. Socio-Political Communication and Policy Review, 1(3), 116–126. https://doi.org/10.61292/shkr.124