Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
Published: 2024-07-07

Konsep Diri Model Perempuan Plus Size yang Tergabung dalam Gunggek Management

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
model perempuan plus size konsep diri mitos kecantikan

Abstract

This study focuses on the formation of the self-concept of plus size female models who are members of Gunggek Management. This study purpose to describe and analyze sociologically related to the formation of the self-concept of plus size female models who are members of Gunggek Management. The method that used in this study is a qualitative-exploratory type. This study used Beauty Myths theory by Naomi Wolf as analytical tools. The results of this study reveal that by sociologically the plus size female models who are members of Gunggek Management are able to develop a positive self-concept and believe they are able to face the negative stigmas and pressure of Beauty Myths. That ability was formed due to a lot of support and many social interaction with Gunggek Management, so that they became more confident and able to accept themselves despite the negative stigma regarding of beauty myths. Also, in this study found that overall the plus size female models who are members of Gunggek Management have felt the pressure of Beauty Myths. But, they were able to develop a more inclusive concept of beauty based on their personal preferences, health, and self-comfort as independent individuals. However, in this study it was found that the self-concept of plus size female models is dynamic that will continue to change because it is influenced by the situation and conditions. In this study the self-concept of the plus size female models are strong and positive is a form of acceptance of themselves against the situation is the body shaming as a result of the stigmas of the myth of beauty.

Abstrak

Penelitian ini berfokus pada pembentukan konsep diri model perempuan plus size yang tergabung dalam Gunggek Management. Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan dan menganalisis secara sosiologis terkait dengan pembentukan konsep diri model perempuan plus size yang tergabung dalam Gunggek Management. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif-eksplanatif. Teori yang digunakan sebagai pisau bedah dalam menganalisis penelitian ini adalah teori mitos kecantikan oleh Naomi Wolf. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa secara sosiologis para model perempuan plus size yang tergabung dalam Gunggek Management mampu mengembangkan konsep diri mereka yang positif dan berkeyakinan kuat bahwa mereka mampu menghadapi stigma dan tekanan dari mitos kecantikan. Kemampuan tersebut terbentuk karena adanya dukungan dan interaksi sosial dari Gunggek Management sehingga mereka merasa lebih percaya diri dan mampu menerima diri mereka apa adanya terlepas dari stigma-stigma mitos kecantikan. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa secara keseluruhan para model perempuan plus size yang tergabung dalam Gunggek Management pernah merasakan tekanan dari mitos kecantikan. Meskipun demikian mereka mampu mengembangkan konsep kecantikan yang lebih inklusif berdasarkan preferensi pribadi, kesehatan, dan kenyamanan diri mereka sebagai individu yang bebas. Kendati demikian, dalam penelitian ini didapatkan bahwa konsep diri model perempuan plus size bersifat dinamis yang akan terus berubah karena dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang mereka alami. Dalam penelitian ini konsep diri para model perempuan plus size yang kuat dan positif merupakan bentuk dari penerimaan diri mereka terhadap situasi yang mereka hadapi, yaitu diskriminasi bentuk tubuh akibat dari adanya stigma-stigma dari mitos kecantikan. 

References

  1. Amru, V. F., & Setiansah, M. (2021). Ketika Perempuan Tidak Cantik: Analisis Atas Representasi Perempuan Dalam Webtoon The Secret Of Angel. Acta Diurna: Jurnal Ilmu Komunikasi, 17(1), 1-13.
  2. Aprilita, D., & Listyani, R. H. (2016). Representasi Kecantikan Perempuan dalam Media Sosial Instagram (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Akun @mostbeautyindo, @Bidadarisurga, dan @papuan_girl). Jurnal Paradigma : Jurnal Sosiologi, 4(3), 1-13.
  3. Arumingtyas, B. B. (2018). Mendobrak Kriteria Perempuan sebagai Model Busana dalam Indonesia Plus-Size Festival 2018. Journal of Urban Society's Arts, 5(2), 66-73.Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
  4. Basir, N. S. D., Tsalastsa, S. L., & Kresna, M. T. (2022). Persepsi Wanita dalam Menentukan Standar Kecantikan di Tiktok dan Instagram. SNIIS : Jurnal Ilmu Sosial FISH Universitas Negeri Surabaya, 1(1), 566-575. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya
  5. Bbc. (2016, May 24). Facebook minta maaf telah melarang iklan orang gemuk. Diakses pada: Maret,21, 2024 daro laman BBC News: https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/05/160524_majalah_iptek_facebook_minta_maaf
  6. Berty, T. S. (2022, June 28). Diet Ekstrem sampai Anoreksia Nervosa, Berat Badan Wanita di China Ini Hanya 25 Kg. diakses pada 23 Maret, 2023 dalam laman Liputan6.com: https://www.liputan6.com/global/read/4996747/diet-ekstrem-sampai-anoreksia-nervosa-berat-badan-wanita-di-china-ini-hanya-25-kg
  7. Cholidah, L. I. (2015). Citra Tubuh Ideal Perempuan dalam Iklan Televisi. ANIDA: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi, 14(2), 418-429. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati
  8. Ferrari, B. (2022, September 10). Stigma Terhadap Orang Gemuk Dapat Membahayakan Perempuan Hamil. diakses pada 20 Maret, 2023 dalam laman VICE: https://www.vice.com/id/article/pkpj9z/stigma-terhadap-orang-gemuk-dapat-membahayakan-perempuan-hamil
  9. Katadata.co. (2021, September 14). Tubuh Terlalu Berisi, Alasan Utama Perempuan Indonesia Terkena Body Shaming. Databoks. Diakses pada 13 Desember, 2023, dalam laman https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/14/tubuh-terlalu-berisi-alasan-utama-perempuan-indonesia-terkena-body-shaming
  10. Lianawati, E. (2021). Ada Serigala Betina Dalam Diri Setiap Perempuan: Psikologi Feminis Untuk Meretas Patriarki. Yogyakarta : EA Books.
  11. Mead, G. H. (2022). Mind, Self & Society: Pikiran, Diri dan Masyarakat. Yogyakarta : FORUM.
  12. Milatishofa, Kusrin, & Arindawati, W. A. (n.d.). Analisis Resepsi Khalayak Terhadap Makna Body Positivity Pada Instagram Tara Basro. Linimasa : Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(2), 139-247. Bandung: Universitas Pasundan
  13. Purnamasari, D. (2017). Konsep Diri Pada Penari Androgini (Studi Kasus Pada Kelompok Penari Laki-Laki WAP Crew). Surabaya : Universitas Airlangga.
  14. Rijali, A. (2018). Analisis Data Kualitatif. Jurnal Alhadharah, 17(33), 81-95.
  15. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  16. Sulistiarso, S. F. (2014). Peran Pelatihan dan Bimbingan Khusus untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pada Sentra Pengrajin Gerabah di Desa Tondowulan, Kec. Plandaan, Kab. Jombang. Malang: UIN Malang.
  17. Triani, A. W., & Tjahjono, T. (2023). Mitos Kecantikan dalam Kumpulan Cerita Kitab Kawin Karya Laksmi Pamuntjak (Kajian Feminisme Liberal Naomi Wolf). BAPALA : Jurnal Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya, 10(2), 71-83.
  18. Wiasti, N. M. (2012). Redefinisi Kecantikan Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Perempuan Bali, di Kota Denpasar. Piramida : Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, 1-20. Denpasar: Universitas Udayana
  19. Widyantari, K. A. (2022). Tinjauan Sosiologis Difusi Inovasi Qris Pada Pedagang di Pasar Rakyat Phula Kerti Kota Denpasar. Denpasar : Universitas Udayana.
  20. Wolf, N. (2004). Mitos Kecantikan: Kala Kecantikan Menindas Perempuan. Yogyakarta : Penerbit Niagara.
  21. Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana.

How to Cite

Aridewi, I. A. K. C., Mahadewi, N. M. A. S., & Aditya, I. G. N. A. K. (2024). Konsep Diri Model Perempuan Plus Size yang Tergabung dalam Gunggek Management . Socio-Political Communication and Policy Review, 1(4), 9–19. https://doi.org/10.61292/shkr.132