Abstract
This research focuses on the phenomenon of friends with benefits (FWB) among students in Denpasar City. The purpose of this study is to analyze and explain the Friends With Benefits (FWB) in the perspective of social exchange. The method used in this research is a qualitative approach with descriptive-explanatory type. The theory chosen as a scalpel in analyzing this research is the social exchange of George C Homans. The results show that the main motivations for individuals to engage in FWB are sexual fulfillment, physical attraction, and a sense of comfort without pressure to build a long-term commitment. Supporting factors include mutual trust, open communication, and a shared understanding of boundaries and expectations in the relationship. Furthermore, the meaning of FWB among students in Denpasar City is seen as a form of ordinary relationship in social interaction which is considered not a negative thing. In the social exchange perspective, FWB relationships are seen as transactions in which both parties gain benefits with minimal risk.
Abstrak
Penelitian ini berfokus pada fenomena friends with benefits (FWB) di kalangan mahasiswa Kota Denpasar. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis dan memaparkan terkait Friends With Benefits (FWB) dalam perspektif pertukaran sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif-eksplanatif. Teori yang dipilih sebagai pisau bedah dalam menganalisis penelitian ini adalah pertukaran sosial dari George C Homans. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi utama individu untuk terlibat dalam FWB adalah pemenuhan kebutuhan seksual, ketertarikan fisik, dan rasa nyaman tanpa tekanan untuk membangun komitmen jangka panjang. Hal-Hal pendukung yang ditemukan termasuk adanya rasa saling percaya, komunikasi yang terbuka, serta pemahaman bersama mengenai batasan dan harapan dalam hubungan tersebut. Lebih lanjut, pemaknaan FWB di kalangan mahasiswa di Kota Denpasar dipandang sebagai bentuk hubungan biasa dalam interaksi sosial yang dinilai bukan suatu hal yang negatif. Dalam perspektif pertukaran sosial, hubungan FWB dipandang sebagai transaksi di mana kedua belah pihak memperoleh keuntungan dengan risiko minimal.
Kata kunci: friends with benefits, pertukaran sosial, mahasiswa
References
- Anissa Azizzah. 2020. Friends With Benefit: Agensi Seksual Kaum Muda Dalam Kontestasi Nilai Dan Norma. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia
- Arosna. Dwi Asih.2014. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa DI FIK UMS. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
- Bernadhi, Y. P. P. (2022). “ Friends with Benefit ” - Katanya Cuma Temen , Tapi Kok“ Bobok ” Bareng ? Sebuah Penelitian Tentang Sexual Pleasure Melalui Perspektif Teologi Seksual di Tengah Hubungan Pertemanan.
- Erlandsson, K., Jinghede Nordvall, C., Öhman, A., & Häggström-Nordin, E. (2013). Qualitative Interviews with Adolescents about “Friends-with-Benefits” Relationships. Public Health Nursing, 30(1), 47–49. https://doi.org/10.1111/j.1525-1446.2012.01040.x
- Etrawati Fenny,Meyzulya,Yeni, Nurly Melinda. Aspek Inovasi Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi Pada Mahasiswa Dikota Palembang. 2018. Volume XXX No 17. 62.
- Hartono, Jogiyanto. 2018. Metoda Pengumpulan dan Teknik Analisis Data. Yogyakarta: ANDI.
- Nugroho. W.B (2021). Sosiologi Kehidupan Sehari-Hari. Yogyakarta: Pustaka Egaliter
- Nuril Azizah. 2020. Interaksi Pertemanan Friends With Benefits (FWB) Pada Penggunaan Aplikasi Tinder Di Kota Surabaya. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga
- Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
- Surra, C. A., et al. 2007. ”The treatment of relationship status in research on dating and mate selection”. J. Marriage Fam. 69(1):207–21.
- Wood, Julia T. 2014. Interpersonal Communication: Everyday Encounter Eight Edition. Boston: Cengage Learning.
- Yuliani, V., & Karneli, Y. (2020). Pemanfaatan layanan informasi guna mencegah terjadinya dampak negatif perilaku pacaran di kalangan remaja. Schoulid: Indonesian Journal of School Counseling, 5(2), 78-82.