Abstract
This study examines the tradition of building "batu na pir" in Silalahi II Village as a means of enhancing the social status of the local community. The research aims to analyze the prestige associated with batu na pir, employing an exploratory qualitative method with the theoretical framework of habitus, arena, and capital by Bourdieu. The findings reveal that batu na pir, which serves as a repository for the remains of ancestors, is a longstanding tradition of the Batak Toba people, maintained due to their strong belief in the power of ancestral spirits. The size and grandeur of batu na pir play a significant role in elevating the social status of its owner, leading the community to compete in constructing larger and more luxurious batu na pir. This study recommends education to prevent unhealthy competition and emphasizes the importance of preserving the tradition's original purpose as a form of respect for ancestors.
References
- Adison, A. S. (2018). Mengenal Budaya Batak Toba Melalui Falsafah Dalihan Natolu. Jurnal Lektur Keagamaan Vol. 16 (2).
- Assyari, A. (2018). Status Sosial Masyarakat Yang Berpendiidkan Di Desa Gampong Lhok Kruet Kecamatan Sampoiniet Kabupaten. Skripsi. Banda Aceh: Universitas Islam Negeri AR-RANIRY. Di unduh 20 Februari 2022, dari: https://repository.arraniry.ac.id/id/eprint/6133
- Badan Pusat Statistik. (2010), Sensus Penduduk tahun 2010 https://sp2010.bps.go.id/
- Batubara, V. Y. (2019). Pengaruh Self Efficacy, Prestise guru dan dukungan orang tua terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa program studi pendidikan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan akuntansi santa dharma. Skripsi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Diunduh 24 Februari 2022,
- Bourdieu, P. (1990). The logic of practice. Polity.
- Gultom, Y. K. (2021). Prestise Makam Untuk Meningkatkan Status Sosial pada Kalangan Masyarakat Batak Toba di Kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Diunduh: 11 November 2021, melalui: http://repository.usu.ac.id/123456789/32080
- Harker, Richard, Cheleen Mahar, C. Dan Wilkes, Chris Wilkes. 2009. (HabitusxModal) +Ranah= Praktik:Pengantar Paling Komprehensif kepada pemikiran pierre Bourdieu
- Henri,C.L.,&Anthony,R.2006.KuasaLeluhur:NenekMoyang,OrangSuci,Dan Pahlawan Di Indonesia Kontemporer. Medan. Bina MediaPerintis
- Hutagaol, F. O., & Prayitno, I. S. P. (2020). Perkembangan Ritual Adat Mangongkal Holi Batak Toba dalam Kekristenan di Tanah Batak. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology). Vol 6 (1). Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
- Jeffry. (2016). Fungsi dan Makna Tugu Siregar di Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Diunduh 19 November 2021, dari: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/18812
- Mustikasari, M. Dkk. (2023). Pemikiran Pierre Bourdieu dalam Memahami Realitas Sosial. Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora (KAGANGA) Vol. 6, No. 1, Januari-Juni 2023
- Ndona, Y. (2018). Kemanusiaan Dalam Falsafah Masyarakat Batak Toba. Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Vol.1 (1). Universitas Negeri Medan
- Simangunsong. (2015). Pemakaman keluarga nan megah di samosir kebanggaan masyarakat batak. Diakses pada 25 Januari 2024, melalui https://medan.tribunnews.com/2015/07/21/pemakaman-keluargananmegah-di-samosir-kebanggaan-masyarakat-batak
- Simbolon, I., & Limbong, A. (2022). Perawatan Setelah Kematian Dalam Budaya Suku Batak Toba: Studi Etnografi. Nutrix Journal, 6(2), 40-48.
- Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.