Abstract
This study investigates the power relations between the government and NGOs in dealing with the increase in cases of Violence against Women (VAW) amid the Covid-19 pandemic in Jakarta, with the focus is outlining the challenges faced by FBB as an NGO when the increase in VAW cases occurs and exploring the dynamics of the relationship that is built between NGOs and the Government which is driven by different interests from the perspective of the theory of power relations which is then supported by the theory of the power cube. This study also highlights how the practice of power is carried out based on the interests of both actors which then shows that there is a dependency between the government as an information manager and FBB as an actor fighting for the public's right to know. However, in the issue of violence against women during the pandemic, the relationship between the government and FBB appears more separate. Both work independently without any clear integration. Meanwhile, Gaventa's Power Cube perspective shows complex and multidimensional power dynamics. The government as a policy maker has a responsibility to continue to open up space for aspirations for the community and non-governmental organizations such as FBB. On the other hand, FBB needs to utilize various forms of power—both visible, hidden, and invisible—to ensure that the voices of the community, especially vulnerable groups, are heard and considered in public policy. With this approach, synergy between the government and NGOs can have a greater impact in addressing the social and humanitarian challenges faced by the community, including the issue of violence against women.
Abstrak
Penelitian ini menyelidiki relasi kuasa antara pemerintah dan LSM dalam menangani peningkatan kasus Kekerasan terhadap Perempuan (KtP) di tengah pandemi Covid-19 di Jakarta, dengan fokus untuk menguraikan tantangan yang dihadapi FBB sebagai LSM saat peningkatan kasus KtP terjadi dan mengeksplorasi dinamika hubungan yang terbangun di antara LSM dan Pemerintah yang didorong oleh kepentingan yang berbeda dari sudut pandang teori relasi kuasa yang kemudian didukung oleh teori kubus kekuasaan. Penelitian ini juga menyoroti bagaimana praktik kekuasaan dilakukan berdasarkan kepentingan kedua aktor yang kemudian menunjukan bahwa ada ketergantungan antara pemerintah sebagai pengelola informasi dan FBB sebagai aktor yang memperjuangkan hak masyarakat untuk mengetahui. Namun, dalam isu kekerasan terhadap perempuan selama pandemi, relasi antara pemerintah dan FBB tampak lebih terpisah. Situasi ini mencerminkan dimensi "disjuncture" dalam relasi kuasa. Sementara perspektif Kubus Kekuasaan Gaventa memperlihatkan dinamika kekuasaan yang kompleks dan multidimensi. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan memiliki tanggung jawab untuk terus membuka ruang aspirasi bagi masyarakat dan organisasi non-pemerintah seperti FBB. Di sisi lain, FBB perlu memanfaatkan berbagai bentuk kekuasaan—baik terlihat, tersembunyi, maupun tak terlihat—untuk memastikan bahwa suara masyarakat, khususnya kelompok rentan, tetap didengar dan diperhatikan dalam kebijakan publik. Dengan pendekatan ini, sinergi antara pemerintah dan LSM dapat memberikan dampak yang lebih besar dalam mengatasi tantangan sosial dan kemanusiaan yang dihadapi masyarakat, termasuk isu kekerasan terhadap perempuan.
Kata Kunci: Relasi Kuasa, Dimensi Kekuasaan, Perlindungan Perempuan, Perbedaan Kepentingan
References
- Achlis. (1980). Komunikasi dan relasi pertolongan dalam praktek pekerjaan sosial. Kopma STKS.
 - Chalik, A. (2016). Pertarungan elite dalam politik lokal. Pustaka Pelajar.
 - Cresswell, J. (2014). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed method approach (4th ed.). SAGE.
 - Foucault, M. (2002). Kuasa/Pengetahuan (Yudi S., Penerjemah). Bentang Budaya. (Karya asli diterbitkan 1980).
 - Martha, A. E. (2003). Perempuan, kekerasan, dan hukum. UM Press.
 - Nugroho, R., dkk. (2016). Public policy: Dinamika kebijakan, analisis kebijakan, dan manajemen kebijakan publik. Elex Media Komputindo.
 - Sugiyono. (2017). Metode penelitian kualitatif. Alfabeta.
 - Suradi. (2003). Kolaborasi LSM dengan pemerintah - Kajian tentang pengembangan kolaborasi LSM dengan pemerintah dalam pembangunan masyarakat. Jurnal Informasi Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 8(3).
 - Jurnal
 - Apriliyadi, E. K., & Hendrix, T. (2021). Kajian fenomena pandemi Covid-19 di Indonesia: Perspektif wacana, pengetahuan dan kekuasaan Foucault. Sorot: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial, 16(2), 99–117. https://doi.org/10.31258/sorot.16.2.99-117
 - Assa’di, H., dkk. (2009). Independensi lembaga swadaya masyarakat (LSM) di tengah kepentingan donor. Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia, 3(2), 231–258.
 - Azmi, A. (2022). Museum Brawijaya dan legitimasi kekuasaan militer. Kusa Lawa, 2(1), 74–84. https://doi.org/10.21776/ub.kusalawa.2022.002.01.02
 - Batubara, A. A., & Sinaga, R. P. K. (2022). Peran organisasi dalam aksi sosial masyarakat tani (Studi pada Serikat Petani Wilayah Sumatera Utara). Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP), 1(1), 47–51.
 - Gaventa, J. (2006). Finding the spaces for change: A power analysis. IDS Bulletin, 37(6), 23–33. https://doi.org/10.1111/j.1759-5436.2006.tb00320.x
 - Gugat, R. M. D., Abubakar, F., & Susanti, R. (2022). Relasi kekuasaan antar pemerintah, masyarakat & LSM pada revitalisasi Teluk Jakarta. ijd-demos, 4(1).
 - Gusanti, Y., Pristiati, T., & Rahmah, F. (2023). Dampak relasi kuasa pada fenomena festival Randai di Sumatera Barat. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 12(1), 258–264.
 - Kamanta, & Yudha, K. (2013). Paradigma teori arena produksi kultural sastra: Kajian terhadap pemikiran Pierre Bourdieu. Jurnal Poetika, 1(1).
 - Ladkin, D., & Probert, J. (2021). From sovereign to subject: Applying Foucault's conceptualization of power to leading and studying power within leadership. The Leadership Quarterly, 32(4), 101310.
 - Nugroho, A., dkk. (2016). Relasi kuasa dalam strategi pertahanan di Desa Prigelan. STPN Press.
 - Royandi, E., Satria, A., & Saharuddin, S. (2019). Kelompok kepentingan dan relasi kuasa dalam pengelolaan sumber daya laut Palabuhanratu. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 8(2), 163–173.
 - Syaifuddin, A. (2018). Pengaruh kekuasaan atas pengetahuan (Memahami teori relasi kuasa Michael Foucault). Jurnal Peminat Kajian Islam, 18(2). https://doi.org/10.14421/ref.2018.1802-02
 - Syahputra, I. (2010). Post media literacy: Menyaksikan kuasa media bersama Michel Foucault. Jurnal Aspikom, 1(1), 1–124.
 - Thomas, P. (2004). Ideology and power: Revisiting ideological effects. Media, Culture & Society, 26(6), 823–840. https://doi.org/10.1177/0163443704047039
 - Yoon, J. (2018). Book review of Down Girl: The Logic of Misogyny. Asian Woman, 34(10), 109–112. https://doi.org/10.14431/aw.2018.03.34.1.109
 - Syaifuddin, A. (2018). Pengaruh Kekuasaan atas Pengetahuan (Memahami Teori Relasi Kuasa Michael Foucault). Jurnal Peminat Kajian Islam vol.18 no.2. Mojokerto. https://doi.org/10.14421/ref.2018.1802-02
 - Thomas, P. (2004). Ideology and power: Revisiting ideological effects. Media, Culture & Society, 26(6), 823–840. https://doi.org/10.1177/0163443704047039
 - Yoon, J. (2018). Book Review of Down Girl: The Logic of Mysogini. Asian Woman. 34(10):109-112. DOI: 10.14431/aw.2018.03.34.1.109. Maret 2021
 - Laporan dan Dokumen Resmi
 - Komnas Perempuan. (2022). Catatan tahunan Komnas Perempuan 2021: Perempuan dalam himpitan pandemi: Lonjakan kekerasan seksual, kekerasan siber, perkawinan anak, dan keterbatasan penanganan di tengah Covid-19.
 - Sumitro, S., Yuliadi, I., Kurniawansyah, E., Najamudin, N., & Umanailo, M. C. B. (2020). Reflection the concept of power Foucault’s. Proceedings of the International Conference on Industrial Engineering and Operations Management.
 - Sumber Internet
 - Kamus Besar Bahasa Indonesia. (n.d.). Perempuan. Retrieved from http://kbbi.web.id/perempuan
 - Kamus Bahasa Indonesia. (n.d.). Wanita. Retrieved from http://kamusbesarbahasaindonesia.org/wanitaKamusBahasaIndonesia.org
 - NU Online. (n.d.). Kemendagri dorong akses kolaborasi LSM dan Pemda dalam penanganan Covid-19. Retrieved from https://nu.or.id/nasional/kemendagri-dorong-akses-kolaborasi-lsm-dan-pemda-dalam-penanganan-covid-19-CnO05