Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
Published: 2025-06-08

Implementasi Sustainable Tourism Dalam Pemulihan Citra Pariwisata Bali Pasca Isu “Bali Tak Layak Dikunjungi Tahun 2025” Pada Dinas Pariwisata Provinsi Bali

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Sustainable Tourism Good Governance Bali Tourism Image Local Culture Destination Recovery

Abstract

This research discusses the implementation of the concept of sustainable tourism as a strategy for the Bali Provincial Tourism Office to restore Bali's tourism reputation after the emergence of the negative issue 'Bali Is Not Worth Visiting in 2025'. This issue has affected tourists' perceptions and reduced public confidence in Bali as a primary tourist destination. Additionally, the concept of Good Governance also plays a significant role in internal government management in the formation of programs that will be realized into the concept of sustainable tourism. Using a descriptive qualitative approach with interview, observation, and documentation methods, this research explains the real steps taken by the government, including strengthening local cultural identity. The Tourism Office strives to balance economic, social, and environmental interests by involving various parties, such as traditional villages, local communities, and the private sector in managing tourist sites. The results of this study indicate that the implementation of sustainable tourism not only has the potential to gradually improve Bali's tourism image but also strengthens Bali's position as a responsible, environmentally friendly, and sustainable global destination. This step also represents a form of change towards a more equitable and fair tourism management that prioritizes the long-term interests of the community and the environment in Bali.

Abstrak

Penelitian ini membahas implementasi konsep sustainable tourism (pariwisata berkelanjutan) sebagai strategi Dinas Pariwisata Provinsi Bali untuk memulihkan reputasi pariwisata Bali setelah munculnya isu negatif "Bali Tak Layak Dikunjungi Tahun 2025". Isu ini sempat berpengaruh pada pandangan wisatawan dan mengurangi kepercayaan publik terhadap Bali sebagai tujuan wisata utama. Selain itu, konsep Good Governance juga memiliki pengaruh besar dalam tata kelola pemerintah secara internal dalam pembentukan program -program yang akan direalisasikan ke konsep sustainable tourism. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, penelitian ini menjelaskan langkah nyata yang diambil oleh pemerintah termasuk penguatan identitas budaya lokal. Dinas Pariwisata berusaha menyeimbangkan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan melibatkan berbagai pihak, seperti desa adat, komunitas setempat, serta sektor swasta dalam pengelolaan tempat wisata. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pariwisata berkelanjutan tidak hanya berpotensi memperbaiki citra pariwisata Bali secara bertahap, melainkan juga memperkuat posisi Bali sebagai destinasi global yang bertanggung jawab, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Langkah ini juga menjadi salah satu bentuk perubahan menuju pengelolaan pariwisata yang lebih merata, adil, dan mengutamakan kepentingan jangka panjang masyarakat serta lingkungan di Bali.

References

  1. Anjeli, Avifa. (2020). Upaya Indonesia Dalam Mengembangkan Sustainable Tourism Berskala Internasional Di Natuna Provinsi Kepulauan Riau (KEPRI). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau. JOM FISIP Vol. 7, Edisi II.
  2. Abdussamad, Zuchri. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. E-book, ISBN 978-623-9753-3-6.
  3. Disparda Baliprov. (2024). Adanya berita “Bali Tak Layak Dikunjungi 2025” , Begini Penjelasan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali. disparda. baliprov.go.id (Diakses pada 17 Mei 2025)
  4. Fodor’s Travel. (2024). Fifteen Destinastions To Reconsider in 2025. Fodors.com (Diakses pada 15 Mei 2025)
  5. Lintasbali. (2025). Surat Edaran Nomor 07 Tahun 2025, Wisatawan Asing Wajib Mentaati Hal Ini. Lintasbali.com (Diakses pada 27 Mei 2025)
  6. Nurhidayat, Ipan. (2023). Prinsip - Prinsip Good Governance Di Indonesia. Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Tasikmalaya, Indonesia. Journal E-Gov Wiyata : Education and Government, Volume 1 Nomor 1.
  7. Prawiyogi, Anggy Giri,dkk. (2021). Penggunaan Media Big Book Untuk Menumbuhkan Minat Baca Siswa di Sekolah Dasar. Universitas Buana Perjuangan, Indonesia. Jurnal Basicedu Volume 5, Nomor 1.
  8. Permatasari, Indah. (2022). Peran Model Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) Dalam Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism) Di Bali. Fakultas Hukum, Universitas Warmadewa. Kertha Wicaksana Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa, E-ISSN 2621-3737. Ejournal.warmadewa.ac.ic/index.php/kerthawicaksana.
  9. Romdona, Siti,dkk. (2024). Teknik Pengumpulan Data : Observasi, Wawancara dan Kuisioner. Universitas Pelita Bangsa, Jawa Barat, Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial Ekonomi dan Politik, Vol.3, No 1, pp. 39-47.
  10. Trivaika, Erga. (2022). Perancangan Aplikasi Pengelola Keuangan Pribadi Berbasis Android. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer HASS. Jurnal Nuansa Informatika, Volume 16 Nomor 1.
  11. Wirawan, Putu Eka. (2021). Pengantar Pariwisata. E-book Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional. ISBN : 978-623-97061-0-4.
  12. Widiati, Ida Ayu Putu & Permatasari, Indah. (2022). Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism Development) Berbasis Lingkungan Pada Fasilitas Penunjang Pariwisata di Kabupaten Badung. Kertha Wicaksana Sarana Komunikasi Dosen dan Mahasiswa, E-ISSN 2621-3737 . Ejournal.warmadewa.ac.id

How to Cite

Esta, P. F. A., & Wirantari, I. D. A. P. (2025). Implementasi Sustainable Tourism Dalam Pemulihan Citra Pariwisata Bali Pasca Isu “Bali Tak Layak Dikunjungi Tahun 2025” Pada Dinas Pariwisata Provinsi Bali . Socio-Political Communication and Policy Review, 2(3). https://doi.org/10.61292/shkr.239