Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
Published: 2024-05-13

Representasi Keistimewaan Memeluk Islam Pada Tokoh Utama dalam Novel dan Film Merindu Cahaya De Amstel Karya Arumi E

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Indonesia
Embrace Islam Miss the light de Amstel

Abstract

In line with the opinion (Sapardi Djoko Damono: 119) in the book Comparative Literature that literary works can not only be translated, that is, transferred from one language to another, but can also be translated, that is, changed into another type of art. Likewise, de Amstel's novel Merindu Cahaya de Amstel underwent a process of urbanization that experienced a lot of downsizing. Arumi Ekowati who is often called Arumi E is a novel writer who has written many literary works in the form of novels, short stories, and comics and has created her works in several genres. Hadrah Daeng Ratu is the director of the film Merindu Cahaya de Amstel. This research aims to determine the representation of the privilege of embracing Islam in the main character in the novel and film Merindu Cahaya de Amstel by Arumi E using a literary psychological theory approach. This research method is the comparative literature method. Regarding the psychological approach to literature, the theory used in this research is Freud's theory. Sigmund Freud stated that conscious behavior is actually an important transformation of subconscious material so that what (characters) do reflects these subconscious drives. Khadijah and Nicholas' journey is told chronologically with a plot: introduction, situation, the emergence of conflict, complications, climax, and resolution. In the novel Merindu Cahaya de Amstel, it is explained that Khadijah and Nicholas both have trauma from their past. Meanwhile, in the film, Khadijah is only depicted as having trauma from her past. Khadijah's figure really influences someone who doesn't believe in the presence of God, but after seeing Khadijah, who is a Muslim woman in Europe, her appearance looks quite different from the appearance of most other women in Amsterdam.

Abstrak: Sejalan dengan pendapat Sapardi Djoko Damono (2015: 119) dalam buku Sastra Bandingan bahwa karya sastra tidak hanya bisa diterjemahkan, yakni dialihkan dari satu bahasa ke bahasa lain, tetapi dapat dialihwahanakan, yakni diubah menjadi jenis kesenian lain. Begitu pun pada novel Merindu Cahaya de Amstel yang mengalami proses ekranisasi yang mengalami banyak penciutan. Arumi Ekowati atau yang kerap dipanggil Arumi E merupakan penulis novel yang sudah banyak menuliskan beberapa karya sastra berupa novel, cerpen, dan komik dan telah menciptakan karyanya dalam beberapa genre. Hadrah Daeng Ratu merupakan sosok sutradara pada film Merindu Cahaya de Amstel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi keistimewaan memeluk islam pada tokoh utama dalam novel dan film Merindu Cahaya de Amstel karya Arumi E dengan menggunakan pendekatan teori psikologi sastra. Metode penelitian ini yaitu metode sastra bandingan. Terkait dengan pendekatan psikologi sastra, teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Freud. Sigmund Freud menyatakan bahwa tingkah laku alam sadar sebenarnya merupakan transformasi penting materi bawah sadar sehingga apa yang dilakukan (tokoh) mencerminkan dorongan bawah sadar tersebut. Perjalanan Khadijah dan Nicholas itu dikisahkan secara kronologis dengan plot: pengenalan, penyituasian, pemunculan konflik, komplikasi, klimaks, dan penyelesaian. Pada novel Merindu Cahaya de Amstel dijelaskan bahwa Khadijah, dan Nicholas sama-sama memiliki trauma atas masa lalunya. Sedangkan dalam film hanya digambarkan yang memiliki trauma akan masa lalunya hanya pada sosok Khadijah. sosok Khadijah sangat mempengaruhi seseorang yang tidak mempercayai akan kehadiran tuhan, namun setelah melihat Khadijah yang merupakan perempuan muslim di Eropa yang penampilannya cukup terlihat berbeda dari kebanyakan penampilan perempuan lainnya di Amsterdam.

Kata Kunci: Memeluk, Islam, Merindu Cahaya de Amstel

References

  1. Amelia, N., & Hartati, D. (2022). Kajian Sastra Bandingan Novel Travelers’ Tale Belok Kanan: Barcelona! Dengan Film Belok Kanan Barcelona. Wanastra: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 14(1).
  2. Arumi E. (2022). Merindu Cahaya de Amstel. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  3. Damono, S. D. (2015). Sastra Bandingan. Jakarta: Editum.
  4. Danty Intan Pratiwi, N., Ida Afidah, & Hendi Suhendi. (2022). Analisis Semiotika Roland Barthes Pesan Dakwah dalam Film Merindu Cahaya de Amstel. Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication, 2(2). https://doi.org/10.29313/bcsibc.v2i2.3987
  5. Endraswara, S. (2015). Metodologi Penelitian Sastra Bandingan. Buku Pop.
  6. Ilmi, A., & Prasetiya, B. (2022). Pendidikan Religius Terinspirasi dari Novel “Merindu Cahaya De Amstel” Karya Arumi Ekowati. IMTIYAZ: Jurnal Ilmu Keislaman, 6(2), 164–169. https://doi.org/10.46773/imtiyaz.v6i2.434
  7. Kariim, M. A., & Haryanti, N. D. (2018). Aktualisasi Diri dan Kepribadian Tokoh Ben dalam Cerpen dan Film Filosofi Kopi. Jurnal Komposisi, 3(2), 68. https://doi.org/10.53712/jk.v3i2.705
  8. Lestari, A., & Baadilla, I. (2023). Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Merindu Cahaya De Amstel Karya Arumi Ekowati: Perspektif Psikologi Islam dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra. Jurnal Konfiks, 10(1), 11–23. https://doi.org/10.26618/konfiks.v10i1.10900
  9. Mauliedia, D. (2022). Representasi perempuan dalam film religi: Analisis wacana Sara Mills dalam film Merindu Cahaya De Amstel [Sarjana Thesis]. UIN Sunan Gunung Djati.
  10. Nurgiyantoro, B. (2012). Teori Pengkajian Fiksi. Gadjah Mada University Press.
  11. Ruswanto, H. (2023). Ekranisasi Novel Merindu Cahaya de Amstel Karya Arumi Ekawati dengan Film Merindu Cahaya de Amstel Sutradara Hadrah Daeng Ratu. Prosiding Seminar Nasional.
  12. Saputri, W., Kadaryati, K., & Bagiya, B. (2022). Analisis Kritik Sosial Novel Sepertiga Malam di Manhattan Karya Arumi E dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XII SMK. Jurrnal Surya Bahtera: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 10(1).
  13. Siswara, A. Y., Saputra, H. S. P., & Maslikatin, T. (2020). Representasi Kearifan Lokal dari Novel ke Film Raksasa dari Jogja: Kajian Ekranisasi. SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra Dan Linguistik, 21(2), 127. https://doi.org/10.19184/semiotika.v21i2.17464
  14. Suarsih, C. (2022). Pesan toleransi beragama dalam novel: Analisis wacana pada novel Merindu Cahaya de Amstel karya Arumi E [Sarjana Thesis]. UIN Sunan Gunung Djati.

How to Cite

Rahmaniyah, B. I. (2024). Representasi Keistimewaan Memeluk Islam Pada Tokoh Utama dalam Novel dan Film Merindu Cahaya De Amstel Karya Arumi E. IJESPG (International Journal of Engineering, Economic, Social Politic and Government), 2(2), 26–35. https://doi.org/10.26638/ijespg.118