Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
Published: 2024-02-08

Efektivitas Inovasi CES-PLONG Dalam Upaya Menekan Prevalensi Stunting di Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas Klungkung I

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Effectiveness CES-PLONG innovation Stunting

Abstract

This research analyzes the effectiveness of the CES-PLONG innovation in efforts to reduce the prevalence of stunting in UPTD. Klungkung I Community Health Center uses effectiveness theory by Sutrisno which indicators of program understanding, right on target, on time, goal achievement and real change. The research method used is descriptive qualitative. The result of this research is implementation of the CES-PLONG innovation program at UPTD. Klungkung I Community Health Center is not fully effective because several obstacles are still found, such as there are still communities with a conservative mindset, socialization that is not optimal, socialization of digital information media is not optimal and they do not have a monitoring system for implementing CES-PLONG innovations. The recommendations that can be given are community health centers that need to take a more in-depth approach to communities that still have a conservative mindset, carry out regular outreach, socialize Linktree to the community and create a supervision system to monitor the implementation of the CES-PLONG innovation program.

Abstrak

Penelitian ini menganalisis efektivitas inovasi CES-PLONG dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di wilayah UPTD. Puskesmas Klungkung I dengan menggunakan teori efektivitas oleh Sutrisno yang terdiri dari indikator pemahaman program, tepat sasaran, tepat waktu, pencapaian tujuan, dan perubahan nyata. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan program inovasi CES-PLONG di UPTD. Puskesmas Klungkung I belum sepenuhnya efektif karena masih ditemukan beberapa kendala seperti masih terdapat masyarakat dengan pola pikir konservatif, sosialisasi yang belum optimal, sosialisasi media informasi digital yang belum optimal serta belum memiliki sistem pengawasan untuk pelaksanaan inovasi CES-PLONG di seluruh wilayah kerja UPTD. Puskesmas klungkung I. Adapun rekomendasi yang dapat diberikan, yaitu puskesmas perlu melakukan pendekatan yang lebih mandalam ke masyarakat yang masih memiliki pola pikir konservatif, melakukan sosialisasi secara rutin, mensosialisasikan linktree kepada masyarakat dan membuat sistem pengawasan untuk memantau pelaksanaan program inovasi CES-PLONG.

Kata Kunci: Efektivitas, inovasi CES-PLONG, Stunting

References

  1. Firmansyah, H. (2022). Pelayanan Publik di Era tatanan Normal Baru. Kota Bandung: Media Sains Indonesia
  2. Rogersm, E. M. (1983). Diffusion of Innovations. London: The Free Press
  3. Mursyidah, L. & Choiriyah, I. U. (2020). Manajemen Pelayanan Publik. Sidoarjo: UMSIDA Press
  4. Mesiono. (2018). Efektivitas Manajemen Berbasis Madrasah/Sekolah Perspektif Ability and Power Leadership. Yogyakarta: PPMPI
  5. Mulyawan, R. (2016). Birokrasi dan Pelayanan Publik. Jawa Barat: UNPAD Press
  6. Muluk, K. (2008). Knowledge Management: Kunci Sukses Inovasi Pemerintahan Daerah. Malang: Bayumedia
  7. Makmur. (2011). Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan. Bandung: Refika Aditama.
  8. Puspa, R. (2014). Pengertian-pengertian Dasar Hubungan Masyarakat. Jakarta: Universitas Terbuka
  9. Rahmadi. (2011). Pengantar Metodologi Penelitian. Banjarmasin: Antasasi Press
  10. Siyoto, S. & Sodik, M. A. (2015). Dasar Metode Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing
  11. Sinambela, L. P. et al. (2011). Reformasi Pelayanan Publik: Teori, Kebijakan, Dan Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara
  12. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
  13. Sutrisno, Edy. (2010). Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana
  14. Aminah & Riduan, A. (2022). Efektivitas Program Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting (Kp2s) Di Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara. Jurnal Ilmu Sosial. 1 (8)
  15. Budiani, N. W. (2007). Efektivitas Program Penanggulangan Pengangguran Karang Taruna “Eka Taruna Bhakti” Desa Sumerta Kelod Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar. INPUT: Jurnal Ekonomi dan Sosial. 2 (1)
  16. Candarmaweni. 2020. Village Capacity Building Strategy in Efforts to Prevent Stunting in Pandeglang. DIA: Jurnal Administrasi Publik. 18 (1)
  17. Maulana, I. N. H, Sholiha, O., & Wike. (2020). Implementasi Kebijakan Intervensi Gizi Spesifik sebagai Upaya Penanganan Stunting di Kabupaten Malang. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP). 8 (2)
  18. Nur, L., Hafina, A., & Rusmana, N. (2020). Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Dalam Pembelajaran Akuatik. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 10 (1)
  19. Norsanti. (2021). Efektivitas Program Percepatan Penurunan Stunting di Kecamatan Batumandi Kabupaten Balangan (Studi Kasus Pada Desa Mampari Dan Desa Banua Hanyar). Jurnal Administrasi Publik dan Pembangunan. 3 (1)
  20. Mufida, A. S., Damayanti, M. R., & Prasetyo, R. (2018). Efektivitas Mediasi Sebagai Upaya Penyelesaian Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (Studi Pada Cv. Anugrah Jaya Kab. Bangkalan). Kompetensi. 12 (2)
  21. Saputri, R. A. (2019). Upaya Pemerintah Daerah Dalam Penanggulangan
  22. Stunting Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Dinamika Pemerintahan. 2 (2)
  23. Suryantara, I. M. P. & Syahmat, M. Z. (2022). Efektifitas Pelaksanaan Program Kampung Sehat Dalam Rangka Menekan Penyebaran Covid-19 (Studi Pada Kelurahan Bintaro, Kota Mataram). Jurnal Education and development. 10 (2)
  24. Junior, M. P. (2016). Inovasi Pelayanan Publik (Studi Kasus Perizinan Penanaman Modal Di Bppt Kota Semarang). Skripsi tidak dipublikasikan. Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Diponegoro Semarang
  25. Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik. (2019). Bersama Perangi Stunting. Jakarta Pusat. Kementerian Komunikasi dan Informatika. Jakarta
  26. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. (2017). Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting
  27. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
  28. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting
  29. Peraturan Menteri PANRB No. 30 Tahun 2014 Tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik
  30. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak
  31. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 30 Tahun 2014 tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik
  32. Peraturan Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Rencana Aksi Daerah Pangan Dan Gizi Provinsi Bali
  33. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Tahun 2018-2023
  34. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 31/ SK/KLK I/2019 Tentang Program Inovasi Pelayanan Ces-Plong (Cegah Stunting dengan Penyuluhan, Latihan Fisik, Obati dan Penatalaksanaan Gizi)
  35. Bayu, Dimas. (2022). Prevalensi Stunting di Indonesia Capai 24,4% pada 2021. Diakses dari https://dataindonesia.id/ragam/detail/prevalensi-stunting-di-indonesia-capai-244-pada-2021
  36. Bona, Maria Fatima. (2021). KSP: Masalah Stunting Jadi Fokus Pemerinta. Diakses dari https://www.beritasatu.com/news/852557/ksp-masalah-stunting-jadi-fokus-pemerintah
  37. BKKBN. (2022). Bali Targetkan Prevalensi Stunting 6 Persen pada 2024. Diakses dari https://www.bkkbn.go.id/berita-bali-targetkan-prevalensi-stunting-6-persen-pada-2024
  38. Muliantari, N. P. P. (2022). Bali kejar target penurunan stunting 9,28 persen tahun 2022. Diakses dari https://www.antaranews.com/berita/3009105/bali-kejar-target-penurunan-stunting-928-persen-tahun-2022

How to Cite

Ni Wayan Suartini. (2024). Efektivitas Inovasi CES-PLONG Dalam Upaya Menekan Prevalensi Stunting di Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas Klungkung I. IJESPG (International Journal of Engineering, Economic, Social Politic and Government), 2(1), 60–84. https://doi.org/10.26638/ijespg.90